Sabtu, 23 Juli 2011

jelejahi Museum 'di Atas Langit'


Menjelejahi Museum 'di Atas Langit'
Museum identik dengan barang-barang kuno dan memiliki kesan kolot. Alhasil, para anak muda yang sudah terkontaminasi oleh kemajuan zaman kerap enggan menyambanginya.

Namun di Tokyo, Jepang, ada sebuah museum yang telah disulap menjadi tempat unik nan menarik. Nama tempat itu adalah Mori Art Museum, yang dibangun di atas ketinggian ratusan meter dari permukaan tanah atau tepatnya di lantai 52 gedung Mori Arts Center, Roppongi Hills, Tokyo.

Posisi 'di atas langit' ini tentunya mengharuskan para pengunjung untuk mendaki terlebih dahulu. Namun jangan khawatir, tak perlu melalui anak tangga, tinggal menggunakan lift yang melesat sangat cepat.

Daya tarik Mori Art Museum kian bertambah dengan keberadaan dua fasilitas lainnya yang dijamin bakal memanjakan mata. Yakni wilayah observatory untuk menikmati tampilan kota Tokyo dari atas langit (Tokyo city view) serta sky aquarium.

Mori Art Museum adalah museum seni dengan konsep modern dan banyak memamerkan karya seni kontemporer. Selain pameran, biasanya diadakan pula aktivitas dunia seni lainnya.

Museum ini sepertinya berkiblat ke Prancis. Hal itu terlihat dari desain interiornya yang banyak menggunakan bendera merah putih biru khas Negeri Mode tersebut.

Banyak karya unik dengan beragam versi yang ditampilkan di museum ini. Dan pastinya orang awam pun bisa menikmatinya, jadi tak perlu minder jika tak memiliki jiwa seni tinggi.

Sayang, keunikan karya di Mori Art Museum tak bisa diabadikan dalam jepretan kamera atau rekaman video. Sebab dilarang oleh petugas.

Tokyo City View

Usai dimanjakan dengan karya seni, selanjutnya pengunjung bisa beralih ke ruang sebelah (masih di lantai 52) untuk menikmati pemandangan kota Tokyo dari 'atas langit'.

Ya, 'Tokyo City View' merupakan pemandangan hampir 360 derajat ke seluruh kota Tokyo dari lantai 52 gedung kaca. Mata pengunjung bisa menjelajah ke seluruh wilayah ibukota Jepang ini -termasuk melihat Tokyo Tower- dengan mata telanjang.

Waktu terbaik untuk menikmati 'Tokyo City View' tentunya saat malam hari. Sebab saat itulah lampu-lampu gedung yang memenuhi ibukota Jepang ini tengah menjalankan tugasnya menerangi gelapnya malam.

Sejumlah pojok kafe di tempat ini pun siap memberi daya tarik tambahan dengan menyajikan moment makan malam romantis dengan orang spesial.

Wahana ketiga di Mori Arts Center adalah Sky Aquarium. Ya, sesuai namanya, ini merupakan kumpulan akuarium yang coba dibuat sedikit berbeda dengan dibangun di atas gedung tinggi, sehingga bisa mengambil iming-iming nama 'sky' alias langit.

Kolam-kolam akuarium yang dibangun memang tak terlalu besar, mungkin sama seperti yang ada di rumah-rumah (secara ukuran). Namun penyajiannya dibuat istimewa dengan kehadiran ikan-ikan unik dan tembakan tata cahaya menarik, sehingga membuatnya menjadi wah.

Terdapat pula wahana 'opera ikan' di Sky Aquarium ini. Sama seperti opera pada umumnya, ikan-ikan itu beraksi dengan diiringi sebuah gambar latar belakang dan irama musik sehingga terkesan membuat sebuah alur cerita.

Satu hal menarik lainnya adalah adanya ruangan Blue Oasis Aquarium, dimana seluruh ruangan dihiasi dengan tata cahaya berwarna biru yang menggoda.

Untuk bisa menikmati ketiga tempat menarik di atas, pengunjung dewasa harus merogoh kocek sebesar 2.000 yen. Sementara untuk dua wahana (tanpa Sky Aquarium) sebesar 1.500 yen.

Ya, itulah hasil usaha warga Jepang yang terkenal tekun. Mereka berhasil 'menyulap' sebuah museum yang identik dengan barang-barang kuno dan kesan kolot menjadi sesuatu yang menarik dan menjadi salah satu tujuan wisata utama. Indonesia pun pasti bisa, asal memiliki kemauan dan kreativitas tanpa

0 komentar:

Posting Komentar